Cara Islam dan Budha di Desa Selanegara Banyumas Jaga Kerukunan, Rutin Belajar Gendingan

Warga Desa Selanegara Banyumas berlatih gending jawa

Kamis, 22 Desember 2022 – 23:45 WIB

VIVA Nasional – Menyusuri wilayah di Kabupaten Banyumas memang sungguh mengasyikan, terutama di daerah pinggiran yang terdapat banyak persawahan dan sungai yang membelah wilayah yang dahulu masih dalam bentuk Karesidenan.

Selain tempat yang indah, masyarakat Banyumas pun terkenal keramahannya. Mereka yang memang asli Banyumas sangat menghargai orang asing yang masuk di wilayahnya.

Dari situlah perkembangan dan kemajuan dalam hidup saling hormat menghormati tumbuh secara tradisional yang artinya tanpa harus diajari cara menghargai orang.

Seperti halnya saat menyusuri wilayah kecamatan Sumpiuh yang terletak di sebelah timur arah menuju kota besar seperti Yogyakarta dan lainnya. Pemandangan orang yang sibuk di sawah dan warga yang membuka usaha dawet ireng di pinggir jalan raya nampak membuat nuansa pedesaan yang indah.

Di Kecamatan Sumpiuh tepatnya di Desa Selanegara terdapat sebuah Vihara Setiyadana yang menjadi pusat kegiatan peribadatan agama Budha warga di desa tersebut terutama di RT 01 RW 01. Letaknya pun berada di jalan raya yang bisa dilalui semua jenis kendaraan.

Ketua Vihara Setiyadana, Tugiran Suhadi menjelaskan secara umum agama Budha masuk ke wilayahnya sekitar tahun tahun 1966-an. Saat itu pun masuk dengan cara yang damai, karena kultur budaya masyarakat Banyumas yang sangat terbuka dan menghargai kebenaran ajaran Tuhan sesuai dengan keyakinannya.

Sumber: www.viva.co.id