Jumat, 27 Januari 2023 – 13:09 WIB
VIVA Nasional – Jaksa penuntut umum (JPU) mengatakan tuntutan satu tahun penjara terhadap terdakwa merintangi penyidikan atau obstruction of justice di kasua Brigadir J, Arif Rachman Arifin sudah sesuai dengan berbagai pertimbangan.
Dalam hal meringankan dari tuntutan ini, mantan anak buah Ferdy Sambo ini dinilai jujur dalam memberikan keterangan. Selain itu juga karena mantan Wakaden B Biropaminal Divpropam Polri ini masih muda.
“Untuk hal meringankan, terdakwa mengakui terus terang perbuatannya. Terdakwa menyesali perbuatannya. (Lalu) terdakwa masih muda dan diharapkan dapat memperbaiki dirinya,” ujar Jaksa membacakan tuntutan Arif Rachman, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jumat 27 Januari 2023.
Arif Rachman diyakini melanggar Pasal 49 jo Pasal 33 Undang-Undang No.19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Diketahui, keenam terdakwa obstruction of justice kasus kematian Brigadir J menjalani sidang dengan agenda pembacaan tuntutan dari JPU. Selain Arif Rachman, terdakwa lain yang akan menjalani sidang yaitu Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo, dan Irfan Widyanto.
Dalam perkara ini, Dalam perkara ini, Arif Rachman Arifin, Hendra Kurniawan dan Agus Nur Patria didakwa merintangi penyidikan bersama-sama dengan Ferdy Sambo, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo dan Irfan Widyanto.
Halaman Selanjutnya
Arif menuruti perintah dari Hendra Kurniawan yang meminta untuk menemui penyidik Polres Jakarta Selatan. Tujuannya untuk membuat suatu folder yang berisi file-file dugaan pelecehan Putri Candrawathi.
Sumber: www.viva.co.id