Jelang Muktamar, Dahnil Sebut Muhammadiyah Butuh Manajer Dakwah

Dahnil Anzar Simanjuntak

Kamis, 17 November 2022 – 12:46 WIB

VIVA Nasional – Muhammadiyah akan menggelar Muktamar ke-48 di Solo 18-20 November 2022. Berbagai harapan terhadap organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan pada 1912 itu, terus disuarakan. Itu juga yang diutarakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah 2014-2018, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Gerakan Tajdid atau pembaharuan jilid II, menurutnya perlu dipikirkan untuk ke depannya. Terutama kepeloporan untuk perubahan di tengah-tengah masyarakat, menurut Dahnil perlu terus dilakukan Muhammadiyah.

“Harus ada tawaran kebaharuan yang dihadirkan Muhammadiyah dalam kehidupan umat, seperti banyak aksi dan pikiran-pikiran baru yang dilakukan Muhammadiyah diawal pendiriannya oleh KH Ahmad Dahlan, karena sejatinya ruhnya Muhammadiyah ya Tajdid, ya kepeloporan pembaharuan,” jelas Dahnil, dalam keterangannya, Kamis 17 November 2022.

Maka menurut dia, sebenarnya ruh inilah yang harus tetap ada di Muhammadiyah. Dengan terus melakukan pembaharuan, maka akan terasa kalau ruh itu terus ada, tidak mati.

“Bila ruh ini mati, maka mati pula Muhammadiyah, dan Muhammadiyah bisa jadi sekedar yayasan super besar yang mengurusi layanan sosial seperti rumah sakit, sekolah dan universitas, yang dipastikan juga akan dipenuhi dengan ragam kompetisi dinamis, politik internal dalam pengelolaannya,” jelas Jubir Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tersebut.

Dahnil juga menyoroti kondisi amal usaha Muhammadiyah. Masih terlihat ada kesenjangan antar amal usaha yang ribuan jumlahnya tersebut. Seperti ada rumah sakit, sekolah dan universitas yang maju serta kaya. Tetapi ada juga yang harus berjuang mati-matian untuk tetap bisa memberi pelayanan kepada masyarakat.

“Maka, dalam kondisi seperti itu, Muhammadiyah butuh ‘Manajer Dakwah’ yang mampu meramu semua potensi yang ada menjadi kekuatan dakwah Muhammadiyah yang menghadirkan kebaharuan. Dan, diskursus Manajer Dakwah yang mumpuni itu bukan tentang umur biologis, tapi tentang kapasitas dan kepemimpinan,” jelasnya.

Sumber: www.viva.co.id