Senin, 7 November 2022 – 21:31 WIB
VIVA Nasional – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mendukung Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD untuk memberantas mafia pertambangan yang disebut Aiptu Ismail Bolong melalui videonya karena diduga setoran ke pejabat Polri. Menurut Sahroni, kolaborasi lembaga polhukam dibawah kendali Mahfud diyakini bisa mengungkap kasus dugaan pengepulan kegiatan tambang ilegal di Kalimantan Timur sebagaimana yang disampaikan Ismail Bolong dalam videonya.
“Kolaborasi berbagai lembaga polhukam di bawah Pak Mahfud dan KPK ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberantas mafia tambang, yang diduga adanya keterlibatan oknum kepolisian di dalamnya. Oleh karena itu, saya mendukung penuh pengusutan dugaan yang ada,” kata Sahroni melalui keterangannya pada Senin, 7 November 2022.
Ismail Bolong ngaku serahkan uang ke pejabat Polri
Disamping itu, Sahroni melihat akan adanya potensi relasi kuasa yang terjadi dalam mengusut dugaan pengepulan tambang batu bara oleh Aiptu Ismail Bolong yang merupakan mantan Anggota Satuan Intelkam Polresta Samarinda, Kalimantan Timur. Menurut dia, penegak hukum harus profesional dan tidak terpengaruh.
“Dalam proses pendalaman, terjadinya relasi kuasa merupakan hal yang tak bisa dipungkiri. Jadi saya harap nantinya para penegak hukum tetap profesional dan tidak terpengaruh oleh tekanan-tekanan yang ada,” pungkasnya.
Video Ismail Bolong sempat beredar di media sosial. Awalnya, Ismail Bolong mengaku melakukan pengepulan dan penjualan batu bara ilegal tanpa izin usaha penambangan (IUP) di wilayah hukum Kalimantan Timur. Keuntungan yang diraupnya sekitar Rp5 miliar sampai Rp10 miliar tiap bulannya.
“Keuntungan yang saya peroleh dari pengepulan dan penjualan batu bara berkisar sekitar Rp5 sampai Rp10 miliar dengan setiap bulannya,” kata Ismail Bolong dalam videonya.
Sumber: www.viva.co.id